TRAVELNEWSEDITOR — MALANG – Jalan menuju akses pantai selatan Malang menjadi perhatian pengamanan di sat momen libur panjang. Jalan yang tengah dalam proses pembangunan itu viral beberapa hari terakhir karena banyak kendaraan, mulai dari bus hingga mobil yang mogok akibat jalanan jelek.
Sebuah video memperlihatkan sebuah bus besar tengah melintas di jalanan Bantur ke selatan tepatnya di sekitar Jembatan Pelangi, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, yang terpaksa diderek oleh dump truk karena terjebak tebalnya tanah yang melapisi jalan yang diperbaiki.
Tak hanya satu bus saja, ada beberapa kendaraan lain berupa mobil dan sepeda motor wisatawan yang hendak ke beberapa pantai selatan Malang juga terpaksa mogok. Kendaraan itu terjebak tanah sehingga harus didorong oleh relawan bersama kepolisian yang berjaga – jaga di sejumlah titik rawan.
Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengakui, bila jalan raya menuju pantai selatan Malang masih dalam perbaikan. Kondisi ini membuat jalan kian parah dan tidak bisa dilintasi ketika hujan habis turun.
“Kalau kondisi hujan kondisinya mengkhawatirkan, karena ada jalanan yang becek, sehingga kami mohon kepada pengguna jalan atau pengemudi untuk menggunakan jalur alternatif, bisa lewat Gedangan, bisa lewat Donomulyo,” kata AKP Totok Suprapto, dikonfirmasi pada Kamis pagi (29/5/2025).
Pihaknya sudah melaksanakan langkah pencegahan, dengan memasang banner himbauan keselamatan lalu lintas di sejumlah titik strategis. Pemasangan dilakukan pada Rabu (28/5/2025) sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran arus kendaraan, dan mengurangi resiko kemacetan saat akhir pekan panjang.
Jadi kami mengimbau kepada para pengunjung untuk tetap berhati-hati mengutamakan keselamatan,” ucap Totok kembali..
Di sisi lain, Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyatakan, pemasangan banner himbauan itu sudah dilakukan Satlantas Polres Malang sejak memasuki kawasan Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, dimana ada beberapa informasi rute jalan alternatif yang bisa wisatawan dari Kota Malang ke pantai selatan Malang, tanpa melalui jalanan yang tengah diperbaiki.
“Banner himbauan kami pasang di titik-titik yang dinilai rawan padat saat liburan, terutama karena ada pelebaran jalan dari Gondanglegi menuju Jalur Lintas Selatan (JLS),” ungkap Bambang Subinajar.
Menurutnya, ada beberapa titik pemasangan banner meliputi, Simpang Tiga Makam Desa Bantur, Simpang Tiga Pasar Bledokan, Simpang Tiga Pasar Sumberkawok, Desa Bandungrejo, dan Simpang Empat Balekambang atau Jalur Lintas Selatan (JLS) di selatan Kabupaten Malang. Pemasangan ini bukan hanya sebagai penunjuk arah, tapi juga sebagai bentuk edukasi bagi pengendara agar lebih waspada saat melintas di jalur alternatif, mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
“Kami imbau para pengguna jalan untuk berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan tidak memaksakan perjalanan jika kondisi tidak memungkinkan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami,” tegasnya.
Polres Malang juga menurunkan personel di titik-titik rawan kepadatan guna melakukan pengaturan dan pengawasan arus kendaraan. Petugas dari satuan lalu lintas hingga seluruh Polsek jajaran disiagakan selama masa libur panjang.
Peningkatan arus lalu lintas di kawasan Malang Selatan, terutama menuju objek wisata pantai seperti Pantai Balekambang dan Sendang Biru, menjadi perhatian utama jajaran kepolisian mengingat potensi lonjakan wisatawan yang cukup tinggi.
“Langkah ini menjadi bagian dari operasi preventif guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur nasional, sekaligus mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Malang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, akses jalan raya dari Gondanglegi ke Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menjadi lokasi sejumlah pantai – pantai tengah diperbaiki. Jalan itu berstatus jalan nasional, yang tengah diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Proyek perbaikan Jalan Gondanglegi–Sp. Balekambang ini terbagi menjadi dua paket pekerjaan dengan total panjang 30,485 kilometer. Paket pertama 16A sepanjang 16 kilometer dengan anggaran Rp167 miliar. Paket kedua Lot 16B mencakup 14,485 kilometer dengan nilai Rp172 miliar. Pembangunan jalan ini telah dimulai sejak Oktober 2024 dan ditargetkan rampung pada Mei 2026. Proyek ini dibiayai oleh pinjaman dari Islamic Development Bank.